Anak Sehat, Kota Kuat: Sorong Gelar Bulan Imunisasi Serentak
3 October 2025
Mardian Isnawati
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) adalah program imunisasi yang diberikan secara serentak di sekolah-sekolah dasar atau sederajat, untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan vaksin. BIAS dilaksanakan serentak setiap bulan Agustus dan November secara nasional, termasuk pelaksanaan di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Capaian BIAS Kota Sorong dua tahun belakang mengalami penurunan, tahun 2023 capaian BIAS untuk kelas 1 (MR) 82%, sedangkan tahun 2024 tercapai 74%. Tahun 2023 capaian BIAS Kelas 5 (HPV) sebesar 79% mengalami penurunan di tahun 2024 sebesar 69%. Penurunan capaian ini perlu menjadi perhatian penting bagi Dinas Kesehatan Kota Sorong. Pada tahun ini, diharapkan adanya kenaikan capaian BIAS di Kota Sorong. Mulai awal agustus 2025, serentak ke 10 puskesmas di Kota Sorong melaksanakan BIAS pada 95 SD di Kota Sorong.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh puskesmas untuk meningkatkan cakupan BIAS, diantaranya pendataan sekolah dan siswa sebelum dilaksanakan BIAS, kemudian sosialisasi imunisasi sekolah dengan mengundang orangtua wali murid dan mendorong keterlibatan sekolah. Salah satu sekolah di Kota Sorongm yaitu MI Quba wilayah kerja Puskesmas Remu melaksanakan BIAS ditanggal 5 Agustus 2025, dari 18 siswa kelas 1, hanya 3 siswa yang diimunisasi, beberapa tidak hadir karena sakit, dan beberapa karena adanya penolakan dari orangtua. Penolakan yang tidak sedikit pelaksanaan BIAS, Dinkes Kota Sorong inisiasi untuk mengadakan zoom sosialisasi dan advokasi BIAS bersama Dinas Pendidikan Kota Sorong, dan semua kepala sekolah serta guru.

Hasil pelaksanaan zoom yang dilaksanakan pada 19 agustus 2025, tersosialisasinya pelaksanaan BIAS pada 70 peserta dari sekolah baik kepala sekolah maupun guru wali kelas dan penjas dan terdatanya kelengkapan nama sekolah di Kota Sorong, dengan rencana tindak lanjut adalah pelaksanaan sosialisasi puskesmas ke sekolah terkait BIAS, pendataan siswa kelas di tahun ajaran baru, kampanye BIAS oleh sekolah dan puskesmas dan pemetaan red zone school oleh Dinkes. Per 23 september 2025, terdata capaian BIAS kelas 1 (MR) sebesar 64% dan kelas 5 (HPV) sebesar 56%. Turun dari dua tahun yang lalu. Melalui kegitan evaluasi ASIK, pemetaan red zone dilaksanakan, dan diperoleh 3 alasan utama penolakan terhadap imunisasi anak sekolah antara lain Hoax vaksin TB, sudah imunisasi pada saat bayi baduta dan demam pasca imunisasi.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, mulai dari hoaks vaksin hingga rendahnya partisipasi orangtua, pelaksanaan BIAS di Kota Sorong memerlukan sinergi yang lebih erat antara pemerintah, sekolah, puskesmas, guru, dan masyarakat. Capaian yang masih menurun harus dijadikan pemacu untuk memperkuat strategi sosialisasi, edukasi, dan pendekatan persuasif kepada orangtua serta siswa. BIAS bukan sekadar program rutin, melainkan investasi jangka panjang untuk melindungi generasi penerus dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Dengan dukungan semua pihak, harapan besar dapat diwujudkan: anak-anak Kota Sorong tumbuh sehat, cerdas, dan kuat, demi terbangunnya masa depan kota yang lebih tangguh dan berdaya saing.
Leave a Comment