Kelas Ayah: Peran Ayah dalam Mendukung Imunisasi Anak di Kabupaten Pegunungan Arfak

29 April 2025

mulyanti ayu wulandari

Di antara kabut yang menyelimuti puncak-puncak gunung Papua, tepatnya di Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, ada kisah yang jarang terdengar. Kisah tentang para ayah, yang meskipun jauh dari pusat kota, memiliki peran besar dalam kehidupan anak-anak mereka. Di tengah kerasnya medan dan tantangan hidup, mereka belajar bagaimana cara menjadi pelindung yang lebih baik bagi keluarga, khususnya anak-anak mereka. Salah satunya adalah melalui Kelas Ayah, sebuah inisiatif yang membantu ayah-ayah di daerah pedalaman untuk lebih memahami peran mereka dalam mendukung kesehatan anak-anak, terutama melalui imunisasi.

Ayah: Pilar Kesehatan Anak yang Tak Terlihat

Peran ayah sering kali dianggap sekadar sebagai pencari nafkah. Mereka bekerja keras di ladang, berburu, atau menjalani kehidupan yang penuh dengan rutinitas berat. Namun, di balik wajah-wajah yang penuh garis kelelahan, ada sebuah kenyataan yang tidak bisa diabaikan,  ayah juga berperan besar dalam kesehatan dan masa depan anak-anak mereka. Namun, sering kali, kurangnya pemahaman tentang pentingnya imunisasi menghalangi para ayah untuk mendukung upaya kesehatan anak mereka. Banyak dari mereka yang belum sepenuhnya sadar bahwa imunisasi bukan hanya tugas ibu, tetapi juga hak anak yang harus didukung oleh kedua orang tua. Oleh karena itu, Kelas Ayah hadir sebagai jawaban untuk mengubah perspektif ini.

Kelas Ayah, para ayah duduk bersama, belajar dan berbagi. Mereka diajak memahami, dengan bahasa yang sederhana dan penuh kasih, bahwa mendukung imunisasi adalah bagian dari melindungi masa depan anak-anak mereka. Bahwa kesehatan adalah harta yang tak tergantikan, dan imunisasi adalah tameng pertama untuk menjaga anak-anak dari penyakit berbahaya.

Di ruang sederhana, dengan memakai kursi plastik dan semangat seorang ayah, para ayah belajar tentang pentingnya pemberian Imunisasi Anak, tentang bagaimana imunisasi dapat mencegah penyakit mematikan seperti campak, polio, dan difteri. Mereka mendengarkan dengan seksama, ada yang mengangguk, ada yang mengangkat tangan bertanya, ada pula yang matanya berkaca-kaca saat menyadari betapa besar cinta mereka untuk anak-anak, namun betapa sedikit yang dulu mereka tahu tentang cara melindungi mereka.

Kelas Ayah: Pembelajaran dan Perubahan

Di Kabupaten Pegunungan Arfak, Tepatnya di GPKAI Samehi Kobrey, Distirik Sururey, Papua Barat, Kelas Ayah bukan sekadar sebuah pelatihan. Ini adalah ruang di mana para ayah mulai membuka mata mereka tentang peran mereka sebagai pelindung utama. Di sini, mereka belajar bahwa imunisasi adalah salah satu bentuk kasih sayang terbesar yang bisa mereka berikan kepada anak-anak mereka. Melalui kelas ini, para ayah mendapatkan pemahaman tentang betapa pentingnya vaksinasi dalam mencegah penyakit yang bisa menghancurkan masa depan anak-anak mereka.

Dari Hati Ayah, Untuk Anak-anak Papua. Kelas Ayah mengajak setiap peserta untuk merenung, untuk menyadari bahwa peran mereka bukan hanya sekadar sebagai pencari nafkah. Mereka adalah pelindung, pengarah, dan pendukung utama dalam kehidupan anak-anak mereka. Keberhasilan imunisasi anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah. Dengan dukungan penuh dari ayah, anak-anak mereka bisa mendapatkan kesempatan hidup yang lebih sehat dan lebih baik. Kelas Ayah mengajarkan satu hal penting:
“Bahwa di balik setiap anak yang sehat, ada tangan seorang ayah yang menopang dengan penuh cinta dan kesadaran”.   

Namun, yang lebih penting lagi, Kelas Ayah mengajarkan tentang kekuatan bersama. Para ayah yang awalnya ragu atau bahkan tidak tahu banyak tentang imunisasi, mulai menyadari bahwa mendukung anak-anak mereka dalam mendapatkan imunisasi adalah bentuk tanggung jawab bersama. Mereka belajar untuk mendampingi istri mereka, mendukung proses imunisasi, dan menjaga anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang. Kelas ini bukan hanya soal menyampaikan informasi, tapi soal menumbuhkan kesadaran dan komitmen. Seorang ayah di pegunungan Arfak mungkin tidak banyak bicara, namun dalam diamnya, ia menyimpan janji: “Saya akan membawa anak saya untuk mendapatkan Imunisasi.” Janji sederhana, tapi bermakna besar. Di dalam hati para ayah, tumbuh keberanian baru  keberanian untuk menemani istri dan anak mereka ke fasilitas kesehatan, keberanian untuk bertanya tentang imunisasi, dan keberanian untuk percaya bahwa masa depan bisa berubah menjadi lebih baik.

Di tengah sunyi dan sejuknya udara pegunungan Papua, di sebuah Distrik yang dipeluk hutan dan gunung, lonceng gereja tua berdentang pelan. Hari itu, gereja tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga menjadi ruang kasih dan pembelajaran bagi para ayah, lewat pelaksanaan Kelas Ayah Imunisasi.

Gereja: Tempat yang Dekat di Hati

Di Pegunungan Arfak , GPKAI Samehi, Kobrey, gereja adalah jantung kehidupan masyarakat. Di sanalah orang-orang mencari kekuatan dalam doa, berbagi kabar, bahkan mengambil keputusan penting untuk desa mereka. Karena itu, pelaksanaan Kelas Ayah di dalam gereja bukanlah sekadar memilih tempat, tetapi menghormati ruang yang telah menjadi bagian dari jiwa masyarakat. Dengan bahasa sederhana, pendamping Kesehatan Program Imunisasi menjelaskan tentang penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi  campak, polio, hepatitis. Para ayah mendengarkan dalam diam yang penuh makna. Mereka mengangguk perlahan saat mendengar bagaimana satu suntikan kecil bisa menyelamatkan anak mereka dari penderitaan yang tak perlu. elaksanaan Kelas Ayah di gereja hari itu menjadi momen penting. Tidak hanya memperkenalkan imunisasi, tetapi juga mengubah pandangan bahwa mendukung imunisasi bukan urusan perempuan saja, bukan sekadar “urusan puskesmas”, tapi tanggung jawab semua orang tua, termasuk para ayah. Dalam sesi berbagi, seorang tokoh gereja mengatakan “Seperti Tuhan melindungi kita dari bahaya, tugas kita juga melindungi anak-anak dari penyakit yang bisa dicegah. Imunisasi adalah cara kita menunjukkan kasih, bukan hanya dengan kata, tapi dengan tindakan nyata. Pesan itu menggema di hati para ayah. Mereka mulai memahami bahwa menjaga kesehatan anak adalah bagian dari iman, bagian dari cinta yang tulus.

Di setiap langkah yang mereka ambil, ada harapan yang tumbuh di dalam hati para ayah di Papua, khususnya Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat. Harapan untuk masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak mereka. Harapan untuk anak-anak yang bisa tumbuh dengan penuh kebahagiaan dan kesehatan, tanpa takut akan penyakit yang dapat dicegah. Dan harapan untuk sebuah masyarakat yang lebih peduli, yang saling mendukung, demi masa depan yang lebih baik. Karena seorang ayah yang peduli, yang mendukung imunisasi anak-anaknya, adalah ayah yang memberikan harapan hidup yang lebih cerah dan lebih sehat untuk keluarga dan komunitasnya.

Sumber: Ahmad Riyadi

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *