Menuju Eliminasi Malaria

19 December 2023

Waya Cahmawati

Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung plasmodium didalamnya. Data Kemenkes RI 2019 menunjukkan bahwa penyebaran penyakit malaria terbanyak berada di daerah Papua, Nusa Tengga Timur dan Papua Barat dimana Papua Barat mencapai 7.079 kasus, sehingga provinsi Papua Barat menjadi salah satu provinsi yang mendapat perhatian lebih dari pemerintah khususnya pihak Kementerian Kesehatan.

Dalam rangka mencapai target Indonesia Bebas Malaria tahun 2030, Kementerian Kesehatan membuat regionalisasi target eliminasi dan diantaranya yaitu regional kelima yang terdiri dari Provinsi Papua dan Papua Barat. Saat ini, provinsi Papua Barat sedang mengusahakan untuk eliminasi malaria. Eliminasi malaria merupakan upaya dalam menghentikan penularan malaria dalam wilayah geografi tertentu.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Arfak, dan Technical Assisstant Malaria melakukan kunjungan sebagai monitoring ke puskesmas yang ada di daerah Kabupaten Pegunungan arfak. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka untuk melihat bentuk wujud nyata dari tools-tools eliminasi seperti pengadaan SOP, media local/Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE), dan lain sebagainya.

Hasil kunjungan menunjukkan bahwa semua tools eliminasi sudah lengkap. Lalu, apakah Provinsi Papua Barat bisa dikatakan eliminasi malaria? Tentu saja belum. Masih akan ada banyak pemeriksaan dari tools tools eliminasi yang ada. Plt, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular yaitu dr tiffany mengungkapkan bahwa keberhasilan eliminasi malaria ditentukan dari keberhasilan deteksi dini kasus malaria di masyarakat terutama kasus pada penduduk migran dan pengendalian faktor lingkungan. Hal ini tentu membutuhkan keterlibatan dari berbagai sektor baik dari masyarakat, sektor kesehatan, sektor dareah, dan sektor-sektor lainnya.