Pemeriksaan Jentik Nyamuk Anopheles di ‘Kampung Sapi’ Kabupaten Pegunungan Arfak

18 December 2023

Waya Cahmawati

Kegiatan lanjutan dalam rangka eliminasi malaria kembali dilakukan yaitu dengan dilakukannya survey reseptif. Survey reseptif ini merupakan survey lanjutan yang dilaksanakan dari 4 puskesmas di 12 kampung.  Survey ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Arfak, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Manokwari, dan Technical Assistant Malaria. Adapun kegiatan dari survey ini yaitu melakukan pengecekan keberadaan jentik nyamuk anopheles di daerah yang diperiksa.

Survey reseptif kali ini dilakukan di Kabupaten Pegunungan Arfak tepatnya di daerah yang sering disebut dengan ‘kampung sapi’. Disebut kampung sapi karena daerah ini merupakan daerah yang memiliki banyak peternakan sapi. Seperti yang kita ketahui, daerah peternakan sapi merupakan daerah yang juga memiliki banyak genangan dan memungkinkan untuk nyamuk anopheles berkembang biak serta menghisap darah dari hewan. Ya! anda tidak salah membaca, nyamuk anopheles memang tidak hanya menghisap darah  manusia, tapi juga bisa menghisap darah hewan.

Dalam beberapa penelitian menjelaskan bahwa keberadaan hewan ternak dapat memungkinkan nyamuk vektor akan semakin berkembang biak dan meningkatkan terjadinya penularan penyakit malaria. Hal tersebut disebabkan karena selain dari darah manusia, nyamuk anopheles juga menyukai darah sapi. Nyamuk anopheles betina mengandung plasmodium, dan untuk berkembang biak, nyamuk anopeheles mengambil makanan (darah) dari tubuh induk semangnya.

Setelah dilakukan survey reseptif, hasil survey menunjukkan bahwa tidak ditemukannya jentik nyamuk Anopheles di sekitar area kandang sapi tersebut. Hasil ini menjadi hasil yang baik karena dengan begitu artinya faktor risiko dari lingkungan kampung ternak bisa dikendalikan sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya perkembangbiakan nyamuk anopheles dan penularan malaria.