Perkuat Peran Kader Posyandu, Kota Sorong Hadirkan Pelatihan IPC dan e-MVMH

3 October 2025

Mardian Isnawati

Pelatihan IPC (Interpersonal Communication) dan pengenalan e-MVMH bagi kader posyandu di Kota Sorong menjadi sangat penting mengingat sasaran yang dimiliki tinggi, dan lemahnya sistem pelacakan status imunisasi di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Sebagai kunci pelayanan kesehatan di tingkat kampung dan kelurahan, kader posyandu berperan besar dalam memantau, mencatat, serta mendorong kelengkapan imunisasi anak. Hasil survei UNICEF dan Nielsen pada 2023 menunjukkan bahwa 73% masyarakat menerima informasi imunisasi melalui kader, sehingga kemampuan komunikasi antar pribadi berbasis perubahan perilaku mutlak diperlukan agar pesan yang disampaikan lebih efektif. Melalui pemanfaatan e-MVMH yang terintegrasi dengan WhatsApp, kader tidak hanya dapat melacak status imunisasi setiap anak dengan lebih mudah, tetapi juga mengirimkan pesan pengingat dan edukasi langsung kepada orang tua. Dengan demikian, pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas kader posyandu dalam komunikasi persuasif sekaligus pemanfaatan teknologi digital, sehingga layanan imunisasi di posyandu lebih optimal dan cakupan imunisasi anak di Kota Sorong dapat meningkat.

Kota Sorong melatih total 18 kader posyandu, dari 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Remu, Puskesmas Klasaman, dan Puskesmas Malawei. Pelatihan IPC bagi kader posyandu di Kota Sorong berlangsung selama 2 hari. Hari pertama diisi dengan pembukaan oleh Dinas Kesehatan Kota Sorong, pengenalan materi pentingnya komunikasi antar pribadi dalam mendukung imunisasi, serta praktik teknik dasar IPC melalui simulasi dan roleplay. Hari kedua dilanjutkan dengan refleksi, praktik edukasi kepada orang tua, serta pengenalan aplikasi e-MVMH untuk memantau kelengkapan imunisasi anak. Peserta berlatih langsung mulai dari registrasi data, penggunaan barcode, hingga fitur notifikasi WhatsApp sebagai pengingat imunisasi. Kegiatan ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut bersama kader dan fasilitator, serta penutupan resmi oleh Dinkes Kota Sorong.

Para kader posyandu mengaku senang mengikuti pelatihan ini karena metode yang digunakan interaktif, banyak permainan sambil belajar sehingga suasana tidak membosankan dan materi lebih mudah dipahami. Mereka merasa keterampilan komunikasi antar pribadi yang diperoleh sangat bermanfaat untuk diterapkan di lapangan. Selain itu, para kader juga menyampaikan bahwa penggunaan aplikasi e-MVMH akan sangat membantu dalam pencatatan dan pemantauan imunisasi anak, karena lebih praktis, sistematis, dan memudahkan mereka dalam mengingat serta menyampaikan informasi kepada orang tua.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan IPC dan pengenalan e-MVMH, para kader posyandu bersama pendamping telah menyusun beberapa rencana strategis. Kader akan membuat laporan tertulis mengenai kondisi posyandu untuk disampaikan kepada PKK kelurahan sebagai bahan koordinasi, sekaligus memaksimalkan peran mereka dalam mengajak serta memotivasi masyarakat agar rutin membawa anak ke posyandu. Informasi penting terkait imunisasi, termasuk jadwal vaksinasi dan kegiatan BIAS, akan terus disebarkan melalui grup kader untuk diteruskan kepada orang tua. Selain itu, pendamping berkomitmen memberikan respon cepat terhadap kendala kader di lapangan, khususnya dalam penggunaan e-MVMH, serta memastikan adanya pelatihan lanjutan bagi kader yang belum sempat hadir. Kader yang telah mengikuti pelatihan juga diharapkan dapat membimbing rekan kader lainnya dalam mengoperasikan e-MVMH agar penerapan aplikasi ini lebih merata. Untuk mendukung kelancaran, diperlukan akses data internet, pendampingan berkelanjutan, serta pertemuan rutin sebagai sarana penyegaran, penguatan keterampilan komunikasi, peningkatan pengetahuan vaksin, dan pelaporan kasus penyakit di wilayah kerja posyandu.

Pelatihan IPC dan pengenalan e-MVMH di Kota Sorong menunjukkan bahwa penguatan kapasitas kader posyandu merupakan langkah penting untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak. Melalui metode pembelajaran yang interaktif, kader tidak hanya memperoleh keterampilan komunikasi antar pribadi yang lebih efektif, tetapi juga pengetahuan praktis dalam penggunaan teknologi digital untuk pemantauan imunisasi. Antusiasme kader dalam mengikuti pelatihan membuktikan bahwa mereka siap menjadi agen perubahan di masyarakat, terutama dalam menyampaikan informasi yang benar dan memotivasi orang tua agar rutin membawa anak ke posyandu. Dengan dukungan pendamping, pemanfaatan e-MVMH, serta tindak lanjut yang terencana, diharapkan pelayanan imunisasi di Kota Sorong semakin optimal, cakupan imunisasi meningkat, dan kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa lebih terjamin.

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *