Kab. Raja Ampat Menempati Posisi Teratas Kabupaten Yang Mampu Memiliki Selisih Data BIAN Manual-ASIK Terkecil Se-Provinsi Papua Barat

25 January 2023

Fita Fiona Timang Subagio

Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2022 Tahap I di seluruh Provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Pencatatan dan pelaporan cakupan BIAN dilakukan menggunakan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK). Namun, Per 15 November 2022, laporan capaian BIAN Campak Rubela secara manual tercatat sebesar 26.538.813, sedangkan yang telah di entry di ASIK baru sebesar 14.777.843 sehingga masih ada selisih atau gap sebesar 11.760.970.

Sedangkan di Provinsi Papua Barat tercatat per 30 September sempat menduduki posisi 2 dari bawah se-provinsi Indonesia dengan selisih Manual – ASIK sebesar 83,8% meskipun per 27 November selisih manual – ASIK provinsi Papua Barat telah mengecil menjadi 79,66%.

Laporan BIAN melalui ASIK ini rencananya akan menjadi laporan akhir capaian BIAN dari masing-masing Provinsi bagi Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan percepatan input data untuk menghilangkan besarnya selisih angka antara laporan manual dengan ASIK.

Menindaklanjuti hal tersebut Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan poltekkes Se-Indonesia akan melakukan Percepatan Entry Data BIAN ke ASIK dari tanggal 25 – 30 November 2022, mahasiswa/i poltekkes akan membantu melakukan penginputan dari data manual ke aplikasi ASIK.

Namun per tanggal 1 Desember 2022, sayangnya selisih manual ASIK di Provinsi Papua Barat hanya mampu mengecil sebesar 70,1% dari 79,66% dan di Raja Ampat hanya mengecil dari 62% menjadi 52%. Ternyata kehadiran Poltekkes tak banyak dimanfaatkan oleh petugas imunisasi Puskesmas di Provinsi Papua Barat.

Bukan sepenuhnya salah Poltekkes namun beberapa alasan dari petugas imunisasi puskesmas mengeluhkan waktu yang diberikan untuk mahasiswa poltekkes membantu dianggap terlalu singkat untuk mereka menyiapkan data excel sebelum diserahkan untuk diinput, selain itu memasukkan data excel dianggap tidak cukup efektif karena membuat mereka merasa sama saja kerja dua kali dari pada memasukkan data ke excel lagi lebih baik mereka input sendiri sehingga mereka tidak sempat banyak melaporkan data Excel BIAN kala itu, apalagi sering dikembalikan karena banyaknya revisi sebelum dibantu inputkan.

Hal itulah yang dirasakan Kab. Raja Ampat sehingga mulai tanggal 24 Desember 2022 kala itu kami berinisiatif mengkoordinir masing -masing puskesmas untuk kembali melakukan penginputan secara mandiri dengan target selesai 30 Desember 2022.

Hal ini dilakukan juga sebenarnya memiliki tujuan lain agar puskesmas terbiasa melakukan penginputan melalui ASIK.

Dan hasilnya pada tanggal 2 Januari 2023 selisih manual – ASIK dari 52% menjadi 12%. Kab. Raja Ampat memiliki gap manual – ASIK terkecil Se-Provinsi Papua Barat jika dibandingkan beberapa kabupaten lain yang masih memiki gap di atas 50%

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *