Monitoring Manajemen Rantai Dingin (Cold Chain) Vaksin Tingkat Puskesmas Di Kab. Maybrat

25 January 2023

Rizard Iek

Tingkat keberhasilan imunisasi dapat ditentukan oleh beberapa faktor. Masih munculnya kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) bisa saja disebabkan diantaranya karena mutu rantai dingin (cold chain) dan dosis pemberian imunisasi (invalid dose) yang tidak sesuai.

Vaksin adalah zat yang mudah rusak oleh paparan suhu dingin dan panas, oleh karena itu perlu untuk menjaga dan mengelola vaksin. Cold chain management merupakan prosedur yang diterapkan untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditentukan yaitu (2ºC–8ºC), sehingga menjamin kualitas vaksin. Rantai dingin vaksin yang tidak dikelola dengan baik akan menghilangkan potensi vaksin, sehingga perlu perhatian khusus terkait rantai dingin dan manajemen vaksin yang efektif (EVM) pada program imunisasi.

Pada pelaksanaan workshop Manajemen Vaksin, Logistik dan Rantai Dingin (Cold Chain) tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Papua Barat yang di selenggarakan di kota Sorong, 28-30 November 2022. Kegiatan tersebut mendapatkan arahan Kepala Dinas Provinsi Papua Barat yang di sampaikan langsung oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Papua Barat, dengan menyimpulkan beberapa hal di antaranya terkait manajemen rantai dingin (cold chain) yang dilakukan di semua tingkatan baik pusat, provinsi, kabupaten, puskesmas dan pos layanan imunisasi.

Menindaklanjuti arahan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, tenaga pendamping program imunisasi kabupaten Maybrat melakukan pemasangan lembar grafik pencatatan suhu pada vaccine refigerator untuk Puskesmas Aifat Utara dan Puskesmas Aitinyo Tengah. Pemasangan lembar grafik pencatatan suhu adalah untuk memonitoring kondisi vaksin yang ada di dalam vaccine refrigerator. Grafik pencatatan suhu yang sudah di pasang dan dijelaskan juga kepada penanggung jawab imunisasi dan petugas puskesmas untuk bagaimana cara mengisi atau melakukan pencatatan pada grafik monitoring suhu.

Pencatatan pada lembar grafik suhu dilakukan pada waktu pagi dan sore secara berkala dengan melihat temperatur suhu pada luar vaccine refrigerator. Temperatur suhu pada angka 20C–80C adalah suhu yang optimal. Apabila temperatur suhu menurun di bawah angka 10C atau pun naik di atas angka 90C, maka perlu segera untuk melakukan pemeriksaan pada vaccine refrigerator dan juga vaksin yang tersimpan dalam vaccine refrigerator.

Manajemen perawatan rantai dingin (cold chain) ini penting untuk dapat memonitoring vaksin agar tetap terjaga kualitasnya. Sehingga vaksin yang di suntikan kepada bayi, baduta & WUS pada pelayanan imunisasi dalam kondisi yang baik.

Rizard Iek-Pendamping Program Imunisasi Kab. Maybrat

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *