Takut Anak Demam Selepas Imunisasi, Orangtua Enggan Membawa Anak Untuk Imunisasi

7 November 2022

Fita Fiona Timang Subagio

KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) masih menjadi momok yang meresahkan untuk sebagian orangtua. Hal tersebut ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Warsambin ketika sedang dilaksanakannya kegiatan penimbangan anak dan Program Imunisasi di salah satu posyandu.

Terlihat cukup banyak bayi dan balita yang akan menjadi target sasaran imunisasi.

Namun, kenyataannya jumlah yang diimunisasi tidak mencapai setengah jumlah bayi yang menjadi target. Karena tanpa sepengetahuan petugas, orangtua bayi langsung pulang setelah ditimbang berat badan dan dilakukan pengukuran tinggi badan.

Hal cukup mengagetkan petugas tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat petugas untuk mencapai target cakupan Program imunisasi. Petugas Imunisasi Puskesmas Warsambin turun “mengejar” anak-anak yang pulang setelah ditimbang tersebut selesai Posyandu. Petugas mendatangi rumah anak-anak yang tidak datang ke Posyandu namun memiliki jadwal imunisasi di bulan tersebut.

Banyak hal yang ditemui di lapangan. Selain orangtua yang bersedia anaknya diimunisasi, ada orangtua bayi yang tidak ada ditempat entah berangkat atau pindah, sebagian orangtua bayi yang bisa ditemui juga beralasan anaknya demam sehingga tidak hadir di posyandu untuk diimunisasi, sayangnya petugas nampaknya tidak bersiap dengan alat ukur suhu sehingga tidak bisa memastikan kebenaran tersebut. Ada pula kami mendapati pengakuan warga sekitar bahwa orangtua bayi naik perahu untuk menghindari kegiatan Posyandu dan “kejaran” dari kunjungan petugas untuk jadwal imunisasi yang diadakan di hari tersebut. Hal yang mengejutkan ternyata bukan sekali dua kali dan hal ini sudah sering terjadi ketika ada jadwal posyandu.

“mereka tidak mau repot kalau anaknya demam karena diimunisasi jadi. Padahal kita setiap imunisasi selalu kasih catatan untuk ambil resep di puskesmas kalau anaknya demam”, konfirmasi dari Petugas Kesehatan Imunisasi Puskesmas Warsambin.

Hal ini perlu menjadi catatan, mengenai orangtua yang belum memiliki kesadaran penuh akan pentingnya imunisasi pada anak-anak. Promosi Kesehatan merupakan garda terdepan kesehatan. Petugas Promosi Kesehatan harus mampu menciptakan jembatan antara masyarakat dan petugas kesehatan. Mampu mengedukasi dan mampu menciptakan kesadaran masyarakat.

Disamping itu perlu diapresiasi usaha Petugas Imunisasi Puskesmas Warsambin yang siap melakukan sweeping untuk anak-anak yang belum diimunisasi sesuai jadwal.

(Fita Fiona T. S., Technical Assistance Program Imunisasi Kab. Raja Ampat)

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *